SELAMAT DATANG, SUGENG RAWOEH DI BLOGK PETERNAKAN KAMBING GUNUNG PEGAT FARMS

Sabtu, 24 September 2011

BEBERAPA PENYAKIT DAN PENANGANANYA PADA KAMBING

 PENANGANAN CACINGAN
Parasit pada saluran cerna kambing dapat menganggu kesehatan dan menurunkan produktivitas atau menyebabkan kematian pada kasus akut. Kontaminasi cacing parasit berasal dai hijauan pakan yang dikonsumsi yang telah terinfestasi larva parasit. Gejala infestasi cacing parasit pada ternak kambing ditandai oleh kepucatan pada lingkar putih mata, dbagian dalam mulut, didalam bagian rectum atau vagina. Gejala lain adalah membengkaknya rahang bagian bawah yang disebut bottle jaw dan kadang-kadang disertai dengan adanya diarea/mencret. Pengendalain cacing parasit dapat dilakukan dengan memberikan anti parasit setiap 2-3 bulan sekali. Jenis anti parasit yang digunakan sebaiknya dirotasi setiap tahun untuk mencegah timbulnya resistensi terhadap anti parasit yang diberikan. Pemberian obat anti parasit pada kambing dalam skala besar dapat dipermudah dengan alat drenching. Beberapa obat anti cacing parasit yang beredar dipasar antara laian adalah kalbaze, rintal
Pemberian obat cacing penting dilakukan kepada induk setiap 2-3 bulan
 
PENANGANAN MASITIS
Penyakit mastitis biasanya disebabkan oleh infeksi baktei akibat sanitasi/kebersihan yang kurang baik. Penyakit ini ditandai oleh pembengkakan ambing yang biasanya disebabkan oleh kontaminasi bakteri. Gejala terserang mastitis adalah demam/temperature tubuh meningkat, ternak kelihatan kesakitan bila ambing disentuh dan putting membengkak. Ambing yang terinfeksi terasa dingin dan berubah warna dari warna normal pink menjadi kemerahan atau menghitam. Warna air susu kemerahan/kuning/kehijauan
, sangat kental.
Pengobatan dapat dilakukan dengan suntikan antibiotik pada ambing (intramammary). Sebelum disuntik putting diperas dengan lembut untuk mengeluarkan air susu, lalu disuntik dengan antibiotik pada putting. Antibiotik untuk mengobati mastitis beredar dipasar, salah satunya adalah terrexin. Tedrgantung antibiotic yang digunakan, penyuntikan dilakukan setiap hari selama 3-4 hari. Untuk mengurangi rasa sakit basuh ambing dengan air hangat 2-3 x dalam sehari. Penyakit mastitis dapat menyebar sehingga perlu segera ditangani. Pencegahan mastitis dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang.
 PENANGANAN ORF
Orf atau keropeng/puru/dakangan merupakan penyakit yang disebabkan oleh jenis virus. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya bintil kemerahan terutama disekeliling mulut, mata dan telinga. Orf biasanya timbul disuatu peternakan jika terjadi kondisi yang menyebebkan cekaman, seperti pertukaran musim, transportasi jauh dan kepadatan kandang yang tinggi. Penyakit orf cepat menular, sehingga perlu segera ditangani bila terjadi kasus dikelompok ternak.
Pengobatan dapat dilakukan dengan melepas bintil dari tempatnya lalu dibubuhi larutan iodium pada bekas tuimbulnya bintil. Bintil yang telah dikelupas dapat digiling dan diberikan kepada ternak melalui mulut agar ternak menjadi lebih tahan terhadapp serangan penyakit tersebut diwaktu mendatang.
 
PENYAKIT SKABIES
Penyakit skabies adalah gangguan pada permukaan kulit akibat infestasi parasit eksternal (kutu). Penyakit ini sering juga disebut kudisan karena menyebabkan kerusakan pada permukaan kulit. Skabies sering mewabah pada kambing akibat cekaman misalnya pakan yang kurang baik jumlah maupun kualitas, kelembaban dan kepadatan kandang yang tinggi . Wabah disuatu kelompok ternak dapat juga terjadi apabila ada migrasi ternak dari luar yang telah terinfeksi skabies. Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi cukup tinggi bahkan sampai menimbulkan kematian. Skabies biasanya menular akibat kontak langsung dengan ternak sakit atau kontak dengan peralatan atau kandang yang telah tercemar parasit skabies. 
Gejala terserang skabies dapat dilihat permukaan tubuh yang tidak ditumbuhi bulu seperti bagian muka dan mulut yang berwarna kemerahan atau mengering (pada kasus berat), bulu yang rontok pada bagian terserang terutama bagian punggung dan kaki bagian dalam.
Penanganan skabies paling efektif pada kasus yang berat adalah dengan penyuntikan ivomex dibawah kulit (subcutan). Pada kasus ringan pengobatan dapat dilakukan secara tradisional, misalnya mencampur belerang dengan oli bekas. Ternak yang telah terserang skabies sebaiknya diisolasi dan ditangani secara khusus. Pengobatan induk kambing yang terkena scabies dilakukan dengan penyuntikan ivomex secara intra muskuler

  MENGATASI MENCRET / DIARE
Mencret terjadi karena adanya gangguan pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri, makanan rusak, serta lingkungan atau udara dingin.
Tanda Klinis :
Feses atau kotoran kambing berwarna hijau muda, hijau mengkilap, hijau kekuningan, hijau kemerahan atau hijau kehitaman. Ternak tampak lesu, lemah dan pucat.
Pencegahan :
Hindari hijauan kacang-kacangan atau daun muda secara berlebihan.
Jaga sanitasi kandang.
Pengobatan jamu :
1. Kambing sakit diberi larutan garam 10 gr dan gula pasir 10 gr dan air matang 2,5 liter.
2. Ternak sakit diberi larutan oralit atau norit sebanyak 3 tablet.
3. Air kelapa muda diminumkan secukupnya.
4. Daun jambu biji 5 lembar dilumatkan bersama garam dapur dan diberikan pada kambing.
5. Ternak lebih banyak diberi hijauan daun jambu biji, daun bambu muda dan daun buni.
sumber : lolit sumut

Senin, 19 September 2011

PAKAN UNTUK ANAK PRA SAPIH DAN KESEHATAN INDUK KAMBING

MANAGEMENT PENGELOLAAN PAKAN PADA ANAK PRA SAPIH
Anak kambing biasanya mulai mengkonsumsi pakan padat berupa hijauan ataupun konsentrat pada umur 2-3 minggu. Konsumsi pakan padat pada usia tersebut sangat berguna untuk merangsang perkembangan saluran cerna agar segera mampu mengkonsumsi pakan pada dalam jumlah banyak sebagaimana layknya ternak ruminansia. Pemberian konsentrat akan memacu pertumbuhan bobot badan lebih tinggi, sehingga dapat disapih pada usia lebih dini saat telah mencapai bobot sapih. Bobot sapih biasanya ditentukan seberat 2,5 x bobot lahir, namun tergantung kepada kondisi tubuh. Anak kambing masa pra-sapih (0-3 bulan) membutuhkan perawatan intensif untuk mencegah kematian dan merangsang pertumbuhan
 Manajemen Kesehatan Induk
Setelah melahirkan biasanya terdapat bercak darah disekitar vulva dan hal ini dapat terjadi sampai 2-3 minggu setelah melahirkan. Dalam keadaan normal bercak atau cairan tersebut akan semakin bersih dan bening seiring dengan berjalannya waktu. Namun, apabila cairan tersebut tidak berhenti dan tetap berwarna serta volumenya cenderung meningkat disertai dengan bau yang tajam, maka perlu dicurigai adanya infeksi pasca melahirkan dan perlu diberikan antibiotika seperti penicillin. Kandang dan ternak perlu dibersihkan dari berbagai jenis parasit untuk mencegah scabies maupun kutu yang dapat menggangu kesehatan dan menurunkan produktivitas 
 Sumber ; lolit sumut



 

Minggu, 11 September 2011

MANAJEMEN KESEHATAN ANAK KAMBING PRA SAPIH

Kesehatan Anak Pra Sapih
Studi Kasus
Angka kematian anak pra-sapih merupakan salah satu sumber kerugian yang penting dalam usaha produksi kambing. Tidak jarang angka kematian mencapai 30-40% apabila usaha produksi tidak dikelola dengan baik. Kematian umumnya disebabkan terutama oleh penyakit yang muncul akibat manajemen yang buruk. Angka kematian anak sekitar 5-10 % dapat dianggap sangat baik untuk suatu usaha produksi yang baik.
Pada Tabel 1 dipaparkan suatu kasus sebaran penyakit yang meyebebkan kematian pada anak kambing umur 0-3 bulan disuatu peternakan. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa terdapat dua jenis penyakit yang paling banyak menyebebkan kematian anak kambing pra-sapih yaitu pneumonia dan koksidiosis, yaitu keduanya menyebabkan kematian 64,7% dari total kematian. Jika Enteritis dianggap sebagai indikasi Koksidiosis dan Cachexia merupakan konskuensi logis sebelum kematian maka total kontribusi kematian dari penyakit tersebut adalah 79,3%.

Tabel 1. Beberapa penyakit penyebab kematian anak kambing umur 0- 3 bulan Penyebab kematian Jumlah anak mati (ekor) Tingkat kematian (%)
Pneumonia 54 32,6
Koksidiosis 53 32,1
Enteritis/Mencret 9 5,5
Cachexia 15 9,1
Infeksi puerperal* 15 9,1
Kematian saat lahir/Neonatal mortality** 10 6,1
Lain-lain*** 9 5,5
Total 165 100
*Termasuk: Septicaema (8), E. coli (3), myocarditis (1), pericarditis (1), arthritis (1), pyogenik bakteri embolisma (1)
**Termasuk: mati lahir (4), lahir lemah (5), hypothermia (1)
***Termasuk: Cerebrotical necrosis (1), defisiensi vitamin E/Selenium (1), ataxia (1), renal dysplasia (1)
Sumber: Donkin dan Boyazoglu (2004).
Pneumonia
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai bacteria maupun virus, bahkan parasit (parasit paru) serta akibat reaksi alergik. Penyakit ini sangat mudah terjadi pada anak kambing pra-sapih yang tidak mendapat cukup kolostrum saat dilahirkan atau dipelihara dalam kandang dengan kepadatan tinggi. Penyakit ini mudah timbul pada anak kambing pada umur sangat muda (<35 hari) ataupun pada umur 2-3 bulan. Istilah umum pneumonia digunakan untuk menjelaskan gangguan paru baik akibat infeksi bakteri maupun virus dan parasit juga akibat sebab lain yang mengakibatkan pembengkakan paru (inflamasi). Pneumonia dapat bersifat akut (menyebabkan sakit dan kematian dalam beberapa jam) maupun kronik. Penyakit ini sering dipicu oleh cekaman, misalnya akibat ventilasi yang kurang baik sehingga humiditas (kelembaban) didalam kandang tinggi.
Gejala terserang pneumonia adalah nafsu makan hilang, batuk berulang, demam, sulit bernafas, keluar cairan dari lubang hidung. Pada kasus yang berat ternak bernafas melalui mulut yang membuka. Jika sampai mengalami sakit di paru, ternak menunjukan tanda dengan selalu berdiam (tidak aktif bergerak).
Pengobatan dapat dilakukan dengan suntikan antibiotik atau preparat sulfa intravena atau intra muscular (otot) sesuai petunjuk produser obat. Pencegahan dilakukan dengan mengurangi kepadatan kandang, mengurangi kelembaban kandang, membuat kandang tetap kering dan bersih. Lakukan perbaikan ventilasi kandang, tingkatkan kebersihan dan kurangi kepadatan kandang serta pastikan tersedia dan terjangkau pakan yang segar dan air minum yang bersih didalam kandang.
Koksidiosis
Penyakit koksidiosis disebabkan oleh parasit koksidia didalam saluran cerna (usus). Kondisi stress akibat kepadatan kandang yang terlalu tinggi, kelembaban tinggi dan kandang kotor memacu timbulnya koksidiosis. Koksidiosis juga mendiring timbulnya penyakit lain seperti pneumonia. Kombinasi koksidiosis dengan pneumonia sering berdampak fatal. yang menyebabkan diarea disertai bercak darah.
Gejala koksidiosis ditandai dengan turunnya nafsu makan, kotoran cair (mencret) dan berwarna kehitaman dengan disertai bercak darah, berlendir, bobot badan turun dan bulu serta kulit terlihat kasar dan kering. Anak kambing pra-sapih umur 3-4 minggu sangat peka terhadap gangguan koksidia. Jika koksidiosis terjadi mewabah disuatu kandang atau peternakan kambing perlakuan terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan sanitasi kandang dan isolasi ternak yang terserang koksi. Kambing yang selamat dari wabah koksi biasanya telah memiliki kekebalaqn.
Pengobatan dilakukan dengan pemberian antibiotika. Obat sulfa sangat efektif untuk mengendalikan koksi. Obat sulfa dapat diberikan selama 4 hari berturut-turut atau sesuai dengan petunjuk. Produser obat. Namun, pengobatan biasanya kurang efektif apabila tidak disertai dengan sanitasi yang baik, pengurangan kepadatan kandang dan memisahkan anak kambing dari kambing yang lebih dewasa.
Diarea/Mencret
Diarea atau mencret merupakan indikasi adanya gangguan pada saluran cerna akibat bebagai penyebab baik penyakit seperi koksidiosis maupun gangguan metabolism pakan atau kombinasi keduanya. Tanda diarea adalah feses atau kotoran yang encer dan berwarna hijau muda atau hijau tua, atau hijau kemerahan atau kuning kehijauan serta ternak terlihat lemah. Penanganan diarea adalah sbb:
• Isolasi ternak yang terserang mencret dan cek kondisi dan warna serta keenceran feses, frekuensi buang kotoran. Dengan mengetahui perubahan kondisi feses/kotoran, maka ternak lain didalam kandang yang mungkin mengalami hal yang sama dapat diidentifikasi
• Jika diarea sangat parah dan kondisi ternak memburuk langsung diberi antibiotic.
• Sangat penting bagi ternak untuk mendapatkan cairan. Oleh karena itu, paksa ternak mengkonsumsi larutan garam dan gula yang dibuat dengan mencampur 1 sendok the (10 g) garam dan 1 sendok the (10 g) gula dalam 2,5 liter air dingin yang telah dimasak. Oralit dapat ditambahkan kedalam larutan, lalu berikan larutan tersebut sebanyak 1/6 dari bobot tubuhnya.
SUMBER ; lolit sumbar

Rabu, 24 Agustus 2011

PAKAN DAN MINUM UNTUK INDUK MENYUSUI


MANAGEMENT PAKAN INDUK MENYUSUI
Selama menyusui (1-6 minggu setelah melahirkan) kebutuhan induk akan zat nutrisi sangat tinggi, karena dibutuhkan untuk memproduksi air susu bagi anaknya. Selama masa menyususi selain pakan hijauan perlu diberikan pakan konsentrat. Hijauan diberikan secara tidak terbatas, kurang lebih 20% dari bobot tubuhnya. Gunakan jenis hijauan yang berkualitas baik yaitu berumur muda dengan porsi daun yang banyak. Hijauan diberikan paling tidak 2 x dalam sehari. Konsentrat diberikan sebanyak 200-300 g per ekor per hari.
Komposisi konsentrat tergantung kepada bahan yang tersedia di lokasi. Beberapa bahan yang umum digunakan adalah dedak padi (20-30%), bungkil kelapa (15-20%), ampas singkong (10-15%), tepung gaplek (10-20%), ampas tahu (tidak terbatas). Bahan tersebut dicampur menjadi satu campuran pakan konsentrat dan diberikan pada pagi hari. Daun tanaman leguminosa seperti Lamtoro, Gliricidia, Indigofera, Kaliandra sangat baik diberikan pada induk selama menyususi untuk merangsang produksi susu. Daun leguminosa ini dapat diberikan tidak terbatas tergantung ketersediaan dilapang. Daun leguminosa seperti Indigofera sp sangat baik diberikan kepada induk sedang menysusui agar produksi susu meningkat Kepada induk laktasi sebaiknya diberikan mineral dalam bentuk blok yang disebut mineral blok, karena kebutuhan induk menyususi akan mineral meningkat dan sering tidak dapat dipenuhi dari bahan makan yang dikonsumsi.
AIR MINUM BAGI INDUK MENYUSUI
Induk yang sedang menysusui sangat membutuhkan air minum dalam jumlah cukup setiap hari. Air minum sangat penting untuk menjamin berlangsungnya proses metabolisme didalam tubuh, mengatur suhu tubuh dan untuk memproduksi susu. Kebutuhan air minum seekor kambing kurang lebih 1,5 – 2,5 liter per hari. Ternak mendapat asupan air dari makanan, terutama hijauan yang dikonsumsi, namun jumlah ini tidak mencukupi kebutuhan, terutama didaerah panas atau jika ternak digembalakan setiap hari. Oleh karena itu, air minum harus tersedia didalam kandang setiap saat.
Air minum harus selalu bersih dan hindari terkontaminasi oleh air kencing/urin ataupun kotoran, karena air minum yang telah terkontaminasi biasanya tidak dikonsumsi ternak. Ganti air minum setiap hari atau bila terlihat sudah keruh. Kambing membutuhkan air minum setiap saat dalam jumlah yang cukup dan harus tersedia didalam kandang. sumber: lolit sumut.

Jumat, 19 Agustus 2011

PENANGANAN KELAHIRAN PADA KAMBING



PENANGANAN PASCA KELAHIRAN.
Hal penting yang perlu dilakukan adalah tindak agar terjalin hubungan induk-anak secara maksimal. Tindakan induk yang membersihkan seluruh tubuh anak dengan menjilat merupakan cara paling efektif menciptakan hubungan induk-anak yang baik pada waktu selanjutnya. Hubungan ini dapat mempengaruhi ketersediaan/akses air susu induk untuk anak yang baru dilahirkan. Seekor induk dapat menunjukan penolakan terhadap anaknya apabila hubungan ini tidak terbentuk sejak awal.
Apabila induk menolak membersihkan anak yang lahir sebaiknya diberi bantuan dengan membaringkan anak didekat hidung induknya agar induk dapat membersihkan anaknya dengan menjilat sekujur tubuh. Apabila induk menolak membersihkan tubuh anaknya bersihkan seluruh tubuh anak dengan kain kering dan berswih dan bersihkan bagian kepala dan hidung agar anak dapat bernafas dengan lancar. Apabila anak tidak menunjukan gerakan bernafas secara normal lakukan bantuan dengan mencoba menempelkan jerani halus atau rumput kering kedalam rongga hidung untuk merangsang anak bernafas. Selanjutnya anak dapat diangkat dengan menarik kaki bagian belakang keatas sambil meremas sekujur badan dengan lembut.
Setelah proses kelahir berjalan dengan baik, maka tali pusar biasanya terputus pada saat induk berdiri. Untuk mencegah infeksi talipusar diolesi larutan iodine. Pemotongan tali pusar anal dapat meyebabkan pendarahan apabila pemotongan terlalu panajng. Disarankan pemotongan dilakukan dengan gunting yang bersih sepanjang 5-7 cm lalu diolesi dengan larutan iodium untuk mencegah infeksi. Tali pusar dapat dibiarkan terpotong sendiri.
Induk dan anak dapat ditempatkan pada kandang beranak portable ( 1,0 x 1,0 m) selama seminggu atau induk dikelompokan dalam kandang beranak. Pengelompokan induk dilakukan berdasarkan keseragaman bobot dan besaran anak. Besaran kelompok bervariasi dan tergantung skala usaha. Disarankan untuk membentuk 10-15 induk per kelompok pada usaha yang intensif.
Ringkasan langkah yang perlu diperhatian penanganan segera setelah melahirkan adalah sbb:
• Setelah melahirkan biarkan induk menjilat anak untuk membangun hubungan (kontak) induk-anak, sehingga induk akan mau merawat anak dengan baik dan untuk membersihkan dan mengeringkan tubuh anak dari cairan yang melekat agar dapat bernafas secara normal
• Pembersihan dapat dibantu menggunakan kain yang bersih
• Anak yang normal akan mampu berdiri dan menyusu dalam waktu 1 jam setelah dilahirkan.
• Pastikan bahwa anak segera menyusui induk dalam 4 jam pertama setelah melahirkan.
• Anak yang menyusui induk dalam kurun waktu 4 jam pertama setelah melahirkan akan mendapat kolostrum yang akan menguatkan daya tahan anak terhadap serangan penyakit.
• Apabila anak yang baru lahir lemah sehingga tidak mampu mennyusu, perlu dibantu menyusukan ke induk atau gunakan botol susu atau tabung alat suntik (tanapa jarum) berisi kolostrum yang diperah dari induknya. Induk yang baik membersihkan seluruh tubuh terutama dibagian kepala dan mulut/hidung agar anak dapat bernafas dengan normal.

Kamis, 18 Agustus 2011

GEJALA MELAHIRKAN PADA KAMBING

GEJALA DAN PROSES MELAHIRKAN PADA KAMBING.
Pengelolaan induk menjelang melahirkan, saat melahirkan dan beberapa saat setelah anak dilahirkan merupakan salah satu periode singkat naum kritis bagi pencapaian produktivitas seekor induk kambing. Diperlukan berbagai tindakan persiapan yang mendetail ataupun tindakan pada saat melahirkan maupun setelah dilahirkan untuk terutama mencegah kematian baik induk maupun anak yang dilahirkan. Sehubungan dengan itu, maka kemampuan menduga secara akurat saat melahirkan seekor induk akan sangat membantu keberhasilan manajemen melahirkan secara keseluruhan.

Beberapa tanda yang menunjukan bahwa seekor induk akan melahirkan perlu dipahami. Beberapa hari sebelum melahirkan maka terlihat ambing menjadi penuh , mengeras dan berkilat, walaupun dapat terjadi bahwa seekor induk tidak menunjukan perubahan pada ambing. secara nyata saat menjelang melahirkan. Vulva mulai membengkak dan terjadi relaksasi otot didaerah pinggul. Tanda akan melahirkan semakin jelas beberapa jam sebelum melahirkan seperti induk sering berbaring dan berdiri, gelisah didalam kandang, sering memalingkan kepala kebagian belakang tubuh, keluarnya cairan putih dari vulva, mengangkat ekor dan mengeluarkan suara. Gejala tersebut dapat berlangsung singkat dalam beberapa jam atau berlangsung selama 12-24 jam. Pada umumnya seekor induk tidak membutuhkan pertolongan pada saat melahirkan kecuali pada kasus tertentu, misalnya posisi anak yang tidak normal. Penanganan kesehatan juga perlu diperhatikan apabila cairan yang keluar dari vulva berubah dari berwarna putih menjadi kemerahan.
Tahapan berikutnya dalam proses melahirkan biasanya ditandai dengan keluarnya kantong air yang dapat tetap utuh ataupun pecah. Kentong air kediua dapat juga muncul dengan warna cairan yang lebih gelap. Setelah kantong air ini keluar dari vulva induk biasanya membaringkan diri, kemudian berdiri lalu berbaring kembali. Hal ini dapat terjadi beberapa kali sebelum melahirkan. Anak biasanya lahir kurang lebih 30 menit setelah kantung air keluar atau pecah. Induk yang segera akan melahirkan seperti terlihat adanya cairan putih.bening yang keluar dari vulva
Persiapan yang perlu dilakukan untuk proses melahirkan:
• Siapkan kandang untuk induk-anak atau buat sekat dalam kandang untuk induk-anak.
• Induk yang akan melahirkan menunjukan tanda tanda seperti gelisah, menggesekan kaki di lantai,sering menoleh kebelakang, mengeluarkan cairan putih yang kental.
• Secara normal induk tidak membutuhkan bantuan untuk melahirkan, naum penting memperhatikan apakah ternak membutuhkan bantuan untuk mengeluarkan janin.
• Proses melahirkan biasanya tidak lebih dari ½ jam.
• Jika ada kelahiran lebih dari satu selang melahirkan antara anak biasanya sekitar 15 menit
• Ikat tali pusar dan olesi dengan larutan iodium untuk mencegah infeksi
• Setelah anak terakhir dilahirkan kantong plasenta muncul dan lepas dalam 4-5 jam
• Cek apakah induk memproduksi susu dan saluran puting terbuka dengan memeras puting secra lembut
• Induk diberi air minum yang dicampur dengan konsentrat setelah melahirkan seluruh anak yang dikandun
g
 

Rabu, 17 Agustus 2011

MANAJEMEN PAKAN INDUK BUNTING

 MANAJEMEN PAKAN PADA INDUK BUNTING
Pengelolaan pakan pada induk bunting dapat dibagi menjadi dua periode yaitu periode awal masa kebuntingan dan periode akhir masa kebuntingan. Periode awal kebuntingan berlangsung selama 3-4 bulan pertama usia kebuntingan dan periode akhir kebuntingan berlansung selama 1-2 bulan sebelum melahirkan.
Selama awal masa kebuntingan tingkat kebutuhan induk akan nutrisi tidak berbeda jauh dengan kebutuhan induk yang tidak bunting. Oleh karena itu, kondisi pakan yang diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok (maintenance). Dengan kata lain, induk cukup diberikan pakan hijauan dengan kualitas yang baik (tanaman muda, rasio daun/batang tinggi) dalam jumlah tidak terbatas (15-20% dari bobot tubuh) dan diberikan 2-3 kali dalam sehari. Apabila kondisi pakan ini dapat dipenuhi, maka pemberian konsentrat tidak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutris induk. Salah satu indikasi yang mudah digunakan untuk mengetahui apakah jumlah hijauan yang diberikan sudah mencukupi adalah ada tidaknya sisa pakan pada keesokan harinya. Kombinasi rumput dengan tanaman legum seperti Glirisidia, Lamtoro, Kaliandra ataupun Indigospera sangat bermanfaat. Daun legum dapat diberikan sebanyak 500-1000 g/ekor/hari dalam bentuk segar, tergantung ketersediaan bahan. Apabila ketersediaan legum sangat terbatas, pemberiannya dapat dilakukan secara berselang atau intermittent. Induk kambing yang belum terbiasa dengan salah satu jenis legume tersebut biasanya membutuhkan waktu adaptasi selama 1-2 minggu sebelum mampu mengkonsumsi dalam jumlah banyak.
Dalam periode akhir masa kebuntingan (1-2 bulan sebelum melahirkan) kebutuhan nutrisi induk meningkat secara tajam, oleh karena pada periode ini pertumbuhan janni didalam kandungan meningkat tajam. Penggunaan pakan konsentrat yang mengandung banyak energy, protein dan vitamin perlu dipertimbangkan. Dalam periode ini peningkatan asupan nutrisi diperlukan untuk 1) pertumbuhan janin secara maksimal dan 2) pembentukan cadangan lemak dan protein dalam tubuh induk agar dapat digunakan sebagai sumber nutrisi selama masa menyususi.
Pakan konsentrat dari bahan baku yang tersedia secara lokal sangat baik diberikan kepada induk kambing sedang bunting tua dan sedang menyusui.

 
 

Minggu, 14 Agustus 2011

CARA MENDETEKSI KEHAMILAN KAMBING

Mendeteksi Kehamilan Kambing


Sahabat ingin tahu cara mudah untuk mengetahui apakah kambing sudah hamil atau belum setelah dikawinkan, lakukan cara sederhana berikut ini ; tali leher kambing dengan tiang/pilar agar tidak lari, kemudian tutup mulut dan hidung kambing dengan tangan secara rapat sambil berhitung dalam hati satu sampai tiga puluh misalnya, bila dalam hitungan tiga puluh (kurang lebih 30 detik) kambing yang hidung dan mulutnya tertutup tidak dalam keadaan kencing berarti kambing belum hamil, namun bila kambing terkencing-kencing diperkirakan telah hamil sekitar 1 s/d 2 bulan, bila kambing terkencing-kencing dalah hitungan 20 detik diperkirakan sedang hamil sekitar 3 s/d 4 bulan dan bila kambing terkencing dalam hitungan 10 detik diperkirakan kambing dalam keadaan hamil tua sekitar 5 bulan.

Cara ini diajarkan oleh salah seorang mantri hewan yang kebetulan memerika kehamilan di kandang etawa farm, awak kandang etawa farm telah belajar mempraktekannya, kebenaran perkiraan usia kehamilannya akan sama-sama kami buktikan setelah melahirkan.

Mungkin ada sahabat yang memiliki cara yang lebih efektif atau sudah ada alat tes kehamilan dan cara memperkirakan usia kehamilan kambing etawa, dengan senang hati apabila ada yang berkenan berbagi kepada kami.    

Senin, 14 Februari 2011

MANAJEMEN PETERNAKAN





 




Berternak kambing merupakan suatu peluang bisnis yang bagus, baik untuk diekspor maupun untuk di dalam negeri. Daging kambing adalah sumber protein hewani, susu domba menjadi minuman bergizi, dan kulitnya menjadi bahan kerajinan.
Berikut petunjuk untuk budidaya kambing:
(1) Lokasi peternakan: sebaiknya dipilih daerah yang luas, tenang, ada sumber air dan makanan, dan relatif tidak dekat dengan perumahan.
(2) Bibit kambing : pilih kambing yang sehat (tidak berpenyakit), keturunan dari kambing yang berprosentasi kesuburan dan kelahiran tinggi dan kecepatan tumbuh dengan prosentase karkas yang baik. Calon induk dipilih yang berumur 1,5 – 2 tahun, tidak bercacat, bentuk perut normal, dan punya nafsu kawin tinggi. Pejantan dipilih yang berumur 1,5 – 2 tahun, tidak cacat dan berbadan normal serta turunan dari kelahiran dua ekor (sepasang).
(3) Kandang: gunakan bahan yang awet, luas disesuaikan dengan jumlah ternak (1,5 m2 per ekor), mudah dibersihkan, dan kena sinar matahari.
(4) Pemberian Pakan: dibedakan dalam dua cara:(a) digembalakan/dilepas mencari makan di lapangan dan (b) dikurung dalam kandang dan disediakan makanan yang terdiri dari daun hijauan, pakan penguat (konsentrat), garam, dan makanan pelengkap.
(5) Pemeliharaan: kandang selalu dibersihkan, minimal sekali dalam seminggu. kambing yang sakit segera dipisahkan dan diobati. Lakukan vaksinasi pada domba-domba yang sehat. Induk yang bunting dipisah tersendiri dan diberi makanan yang baik secara teratur. Induk yang baru melahirkan diberi hijauan dan makanan tambahan untuk penguat. Anak yang baru lahir dibersihkan dan diberi makanan khusus.